Panjang Maulid- Ngeropok
Panjang Maulid, Panjang Mulud, Muludan
Terlepas dari kontroversi sebagian muslim yang mencap peringatan Maulid Nabi Muhammad sebagai sebuah bentuk Bid'ah. (tulisan ini tidak membahas dari segi ini)
Hampir setiap muslim di Indonesia atau bahkan didunia memperingati acara kelahiran atau maulid nabi Muhammad Saw ini. manusia termulia yang syafaatnya kita harapkan, semoga kita semua mendapatkan syafaat beliau.. amin...
Di Banten khusunya di tempat kelahiran saya Desa mesjid Priyayi, terdapat sebuah tradisi dalam menyambut maulid Nabi Muhammad Saw, yaitu memperingatinya dengan sebuah perayaan yang dinamakan Panjang Maulid, yaitu masakan nasi dan lauk-pauk yang di tempatkan pada sebuah bakul besar dilengkapi dengan hiasan bisa berupa telur atau hiasan -hiasan lain.
atau tradisi dikampung lain adalah mengisi panjang maulid dengan beras, sarden, kopi, teh, gula, minyak dan bahan-bahna sembako lainnya.
yang kemudian dikumpulkan di dalam halaman masjid untuk dilakukan do'a bersama dan juga sholawat bersama dengan melantunkan syair-syair Barzanzi dan Marhabaa untuk memuliakan dan menghormati dan berterimakasih atas jasa Baginda Nabi Muhammad SAW yang telah mengenalkan islam kepada kami semua. amin..
Tradisi Panjang Maulid ini hampir sama dengan tradisi Gerebeg Maulid, dalam gerebeg maulid gunungan tumpeng ( panjang maulid ) tersebut hanya dibuat oleh kalangan kraton.
dalam tradisi kami setiap rumah warga membuat Panjang maulid tersebut sesuai kemampuannya.
Ngeropok
Ngeropok adalah istilah untuk warga masyarakat yang menghadiri acara maulid atau yang mengambil berkat atau yang berebut panjang maulid.sebenarnya istilah ini awalnya untuk anak kecil yang biasa berebut panjang maulid.
Gambar dari Google