Batu Cincin Kalimaya- Sejarah, Mitos, dan Manfaat
Sejarah Asal-Usul batu Kalimaya.Batu Cincin kalimaya, atau batu akik kalimaya adalah batu opal yang berasal dari australia, di Indonesia batu ini hanya terdapat di Rangkas Bitung ( Banten) dan garut ( jawa barat).
Untuk kualitasnya, yang bagus dan hampir menyamai kualitas batu opal Australia adalah batu kalimaya Rangkasbitung Banten.
Hingga kini Australia masih menjadi pemasok terbesar batu Kalimaya. Negeri Kanguru itu memproduksi 97 persen dari pasokan Kalimaya dunia. Kota Coober Pedy di Australia Selatan merupakan sumber utama dari Opal Kristal. Lahan Mintabie Opal yang berjarak 250 km arah barat laut dari Coober Pedy juga telah menghasilkan jumlah besar dari Kalimaya Kristal dan sejumlah kecil Kalimaya Hitam.
Beragam jenis Kalimaya juga ditemukan di sejumlah daerah di Australia seperti diantaranya di Andamooka, Lightning Ridge di New South Wales dan Queensland bagian barat. Sementara di Meksiko kerap ditemukan jenis Kalimaya Api.
Selain Australia dan Meksiko, sejumlah negara di belahan dunia juga diketahui menghasilkan batu Kalimaya seperti di Republik Ceko, Slowakia, Hungaria, Turki, Indonesia, Brasil, Honduras, Guatemala, Nikaragua dan Ethiopia. Pada akhir 2008, NASA bahkan mengumumkan telah menemukan endapan mengandung Kalimaya di planet Mars.
Ada perbedaan pendapat terkait asal usul nama Opal. Sebagian kalangan meyakini nama Opal diambil dari istilah Romawi, Opalus. Mengacu kepada istri Saturnus dan dewi kesuburan yang bernama Opalia. Pendapat lain mengatakan penggunaan nama Opal berasal dari bahasa Yunani, opillos yang memiliki dua makna.
Makna pertama berarti melihat. Dan makna kedua adalah ‘sesuatu yang lain’ atau ‘perubahan’. Penggunaan nama ini tentu mengacu kepada karakteristik batu ini yang kerap mengalami perubahan warna jika terpapar cahaya. Namun, ada juga pendapat yang mengatakan nama Opal berasal dari bahasa sansekerta, Upala.
Kepercayaan asal nama Opal dari bahasa Sanskerta mengacu kepada catatan Romawi sekitar tahun 250 SM. Awalnya batu ini diketahui memiliki nama yang bermacam-macam dan baru dibakukan penggunaan nama Opal setelah 250 SM. Dalam catatan tersebut diketahui Opal didatangkan oleh pedagang Bosporus yang mengaku memasok Opal dari India.
Karakteristik Batu Akik Kalimaya
bagi para pemburu atau kolektor Batu akik atau kolektor logam mulia, nama kalimaya tak asing lagi di telinga mereka, bahkan sekarang saking boomingnya cincin batu kalimaya sudah menjadi perhiasan (jewelry) wajib bagi pecinta trend sejajar dengan kalung, gelang, anting-anting, jam tangan dsb.
batu ini konon selain indah juga memiliki berbagai macam khasiat.
keindahan batu cincin kalimaya asli terletak pada bentuk dan struktur batu tersebut yaitu terlihat berkilau dan apabila terkenal sorotan lampu akan mengeluarkan kilauan warna-warni yang berpendar.
Warna yang terkandung di batu Kalimaya biasanya warna putih yang dikombinasikan dengan warna abu-abu, merah, oranye, kuning, hijau, biru, magenta, mawar, merah muda, batu tulis, zaitun, cokelat, dan hitam.
Kalimaya yang memiliki perpaduan warna merah dan hitam merupakan jenis yang langka. Sedangkan Kalimaya yang memiliki perpaduan warna putih dan hijau merupakan jenis yang umum dan sering ditemukan.
Mitos dan manfaat (khasiat) Batu Kalimaya
Banyak cerita dan mitos menegenai khasiat batu ini diantaranya:
- Wibawa
- kebal senjata tajam
- Kekuatan pelet terhadap lawan jenis
- Selalu beruntung dalam bisnis dan pekerjaan
- Anti ilmu hitam dan
- membuat pemiliknya selalu gembira
dsb.
Sisi Negatif Cincin Kalimaya Asli
wanita baik-baik dipercaya akan berubah menjadi nakal jika mengenakan
batu ini. Masyarakat Cina bahkan menganggap batu Kalimaya bisa
mengganggu rumah tangga dan memberi dampak buruk bagi kesehatan
pemiliknya. Ada pula kepercayaan lain yang mengatakan jenis batu
Kalimaya Hitam tidak boleh dimiliki oleh sembarang orang. Pasalnya, jika
tidak cocok maka batu Kalimaya itu akan membawa bencana bagi
pemiliknya. Tapi jika cocok, maka akan membawa kebahagiaan buat si
pemilik.
bahkan ada mitos kisah tragis tentang kalimaya cerita tragis tersebut adalah seorang bangsawan wanita yang selalu memakai batu Kalimaya yang memiliki kekuatan supranatural.
Ketika batu miliknya terkena cipratan air suci, segera batu Kalimaya
miliknya berubah menjadi batu kasar dan sang bangsawan tidak lama
berselang meninggal. Kisah yang disampaikan dari mulut-ke mulut itu
berimbas pada penjualan batu Kalimaya yang anjlok di Eropa.
Kanepercayaan ini terbawa hingga saat ini dan terus berkembang dengan
menganggap batu Kalimaya merupakan perwujudan mata setan.
diolah dari berbagai sumber
diolah dari berbagai sumber